BIMTEK KEUANGAN DAERAH, PELATIHAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Bimbingan Teknis Asset Liability Management (ALMA)

Bimbingan Teknis Asset Liability Management (ALMA)

Bimbingan Teknis Asset Liability Management (ALMA)

Asset Liability Management (ALMA)

Pengelolaan aset dan kewajiban harus diimplementasikan, tidak hanya di kantor pusat melainkan ke seluruh kantor yang melakukan kegiatan bisnis. Secara definisi, Asset Liability Management (ALMA) merupakan proses siklus PDCA (Plan, DO, Check, and Action) terhadap pengumpulan, proses analisis, laporan, dan penetapan strategi pengelolaan aset dan kewajiban dengan tujuan mengeliminasi risiko-risiko yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.

Fokus dari Asset Liability Management (ALMA) adalah mengoordinasikan seluruh portofolio aset dan kewajiban guna memaksimalkan keuntungan yang nantinya akan diberikan melalui dividen kepada seluruh pemegang saham, dalam jangka panjang dengan memerhatikan kebutuhan likuiditas dan prinsip kehati-hatian.

Fungsi Utama Asset Liability Management (ALMA)

Adapun fungsi utama dari Asset Liability Management (ALMA) adalah untuk mengelola risiko-risiko korporasi sebagai berikut:

  1. Kesenjangan Likuiditas.
    Pengelolaan risiko likuiditas, terutama cashflow, bertujuan untuk:

    • Optimalisasi pendapatan.
    • Mencegah kekurangan ketersediaan dana demi memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, dalam kondisi apapun.
    • Memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan optimal, misalnya dengan meminimumkan dana yang menganggur tetapi tetap memperhitungkan kecukupan likuiditas yang akan jatuh tempo (mature).
  2. Tingkat Suku Bunga (Interest Rate).
    Risiko ini berpotensi merugikan akibat dari pergerakan tingkat suku bunga dan dampaknya pada arus kas (cashflow) di masa mendatang. Seringkali risiko ini terjadi akibat ketidaksesuaian (mismatch) antara tingkat suku bunga pinjaman dan simpanan. Manfaat pengelolaan risiko interest rate ini dalam perbankan antara lain adalah untuk meningkatkan pendapatan bersih dari bunga (Net Interest Income) dan nilai keekonomian dari kepemilikan.
  3. Pasar Modal
    Risiko dari pergerakan ekuitas dan / atau kredit pada neraca, yang dimitigasi oleh options, futures, atau instrument derivatif lainnya yang menggabungkan pandangan taktis atau strategis.
  4. Valuta Asing
    Pengelolaan Valuta Asing bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan dan mengurangi risiko yang berhubungan dengan kerugian akibat perubahan kurs valuta asing. Beberapa sasaran dari pengelolaan valuta asing adalah meminimumkan risk foreign exchange position dan memaksimumkan keuntungan dari perdagangan valuta asing dan Net Interest Income.
  5. Pendanaan dan Manajemen Modal
    Semua mekanisme ditujukan untuk memastikan ketersediaan modal yang memadai secara berkelanjutan. Ini adalah proses yang dinamis dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal jangka pendek dan jangka panjang dan dikoordinasikan dengan strategi keseluruhan dan siklus perencanaan perusahaan / Bank (biasanya jangka waktu 2 tahun).
  6. Kredit
    Fungsi ini juga untuk mengelola dampak dari seluruh portofolio kredit (termasuk uang tunai, investasi, dan pinjaman) pada neraca. Risiko kredit, khususnya dalam portofolio pinjaman, ditangani oleh fungsi manajemen risiko yang terpisah dan mewakili salah satu kontributor data utama untuk tim ALM.

Bimbingan Teknis Asset Liability Management (ALMA)

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami dari Pusat Studi Konsultasi Nasional (PSKN), Selaku penyelenggara kegiatan serta dukungan  narasumber yang berkompoten dibidangnya, Mengudang Bapak/Ibu untuk mengikuti kegiatan bimtek nasional dengan Tema : “Bimbingan Teknis Asset Liability Management (ALMA)untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

HP & WHATSAPP

 0812-6660-0643

TELEPON

 (021) 3454426

Jl. Tanah Abang II No.74A, RT.1/RW.5, Petojo Sel, Jakarta Pusat

EMAIL

 info@pskn.co.id

Tinggalkan Balasan